✓ Rumus dan Cara Menghitung Return On Equity yang Baik dan Benar

Cara menghitung return on equity – Pengembalian ekuitas atau yang dimaksud dengen Return On Equity merupakan salah satu peran penting dalam dunia investasi. Peran ROE adalah mmemperhitungkan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan memnghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.

 

cara menghitung return on equity yang baik

 

Cara Menghitung Return On Equity

Lalu, apasih yang dimaksud dengan Return On Equity? ROE adalah jumlah dari imbal hasil laba bersih terhadap ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk presentase. Dengan adanya perhitungan ROE tentunya dapat digunakan sebagai tolok ukur sutau kinerja perusahaan baik atau tidak. Selain itu, hal ini juga sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan.

ROE merupakan salah satu perhitungan masuk kedalam rasio profitabilitas. Menurut Van Horne dan Wachwicz, ROE dinyatakan dalam bentuk presentase dan dihitung melalui perbandingan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan.

Dengan adanya ROE maka akan menunjukan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dab jerap digunakan sebagai bahan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi dan juga manajemen biaya efektif.

 

Rumus Return On Equity

Untuk bisa membaca ROE sebuah perusahaan dan tertarik dengan investasi, maka sebaiknya kamu paham untuk cara melakukan perhtiungan dan menghitung RoE dengan menggunakan rumus. Untuk mendapatkan rasionya, maka yang harus dibandingkan adalah Net Income atau yang biasa disebut dengan (laba bersih) dengan Equity (Ekuitas) sehingga rumusnya akan menjadi:

(Laba bersih / Ekuitas) × 100%

Poin penting yang tidak boleh pada saat menentukan ROE adalah menghitung laba bersih seharusnya dihitung dalam jangka waktu satu tahun. Tapi, berhubung laporan keuangan biasanya diterbitkan per empat bulan (kuartal), maka nilainya harus dibuat menjadi satu tahun terlebih dahulu. Bila laporan yang tersedia baru satu kuartal, maka nilainya akan dikalikan empat. Dan bila laporan yang tersedia ada dua kuartal, nilainya harus dikalikan dua, dan seterusnya.

Dalam penghitungan Return on Equity, akan digunakan dua piranti besar dalam sebuah perusahaan, yaitu laba bersih dan ekuitas. Laba bersih perusahaan adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Laba bersih juga akan berguna untuk menjadi dasar ukur indikator penting lainnya seperti RoE atau earning per share.

Sedangkan untuk ekuitas sendiri adalah jumlah modal perusahaan yang dapat digunakan sebagai gambaran hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Elemen pembentuk ekuitas diatara lain yaitu modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal sumbangan, dan modal lain-lain.

Agar lebih mudah dalam memahami mengani cara perhitungan ROE, berikut ada satu contoh penghitungan besarnya Return on Equity suatu perusahaan.

Contoh:

Laporan keuangan PT. Sangkar Sentul tertulis pada tanggal 31 Desember 2020 menunjukkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang industri kayu dan aksesoris burung tersebut mampu menghasilkan laba bersih sebesar 1 miliar rupiah. Ekuitas rata-rata pemegang saham perusahaan tersebut adalah Rp 625.000.000. Maka berapa nilai dan bagaimana cara menghitung RoE dari perusahaan tersebut?

Jawab:

RoE = (Laba bersih / Ekuitas) × 100%
RoE = (1.000.000.000 / 625.000.000) × 100%
RoE = 160%

Interpretasi:

Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh nilai RoE sebesar 160%, yang mendekati, bahkan melebihi nilai 100%. Artinya bahwa tiap 1 rupiah dari ekuitas pemegang saham, perusahaan dapat mengolahnya menjadi 1,6 rupiah laba bersih perusahaan. Hal ini menandakan bahwa PT. Sangkar Sentul merupakan perusahaan yang efektif dan efisien dalam menghasilkan laba, sehingga sangat disarankan bagi para investor untuk berinvestasi di PT. Sangkar Sentul.

 

Beberapa Cara untuk Meningkatkan Return on Equity

Menurut Arthur, Scott, dan Martin (2002), berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar RoE suatu perusahaan dapat meningkat:

1. Meningkatkan penjualan tanpa adanya peningkatan beban dan biaya secara operasional. Sehingga perusahaan harus bisa meningkatkan efisiensi penjualan. Meningkatkan efisiensi penjualan dapat dilakukan dengan cara memasang iklan-iklan atau memperlancar distribusi produk dari perusahaan.

2. Mengurangi harga pokok penjualan atau beban operasi perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyortir alat-alat perusahaan dan mengganti atau memperbaiki peralatan yang telah rusak. Dengan begitu, beban operasi perusahaan akan sedikit banyak berkurang.

3. Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva. Ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu meningkatkan penjualan atau mengurangi jumlah investasi pada aktiva perusahaan.

4. Meningkatkan penggunaan utang relatif terhadap ekuitas. Peningkatan ini dilakukan sampai dengan kondisi yang dianggap tidak membahayakan kesejahteraan keuangan perusahaan.

 

Fungsi Return on Equity

Return on equity berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menganalisis tingkat efisiensi penggunaan modal perusahaan, baik bagi pemakaian modal untuk produksi maupun penjualan. Fungsi lain RoE adalah dapat dipakai sebagai alat pembanding antar perusahaan di sektor industri yang sama. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan modal untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.

Untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas setiap divisi manajemen perusahaan. Nantinya akan tampak divisi mana yang sanggup memberikan return paling tinggi pada setiap sisi perusahaan. Sebagai indikator utama dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor.

Nilai rasio RoE yang besar (tinggi), akan membuat investor tertarik sehingga investor dengan senang hati untuk menanamkan modalnya di perusahaan dikarenakan memiliki status nilai yang baik. Selain itu, ROE Dapat digunakan oleh perusahaan dalam hal keputusan ekspansi. Umumnya, jika rasio RoE perusahaan dianggap memuaskan atau bahkan melebihi target, maka potensi perusahaan untuk melakukan ekspansi akan jauh lebih besar.

 

Ciri Return On Equity yang Baik

Sebagai indikator utama dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor. Nilai rasio RoE yang besar (tinggi), akan membuat investor tertarik sehingga investor dengan senang hati untuk menanamkan modalnya di perusahaan dikarenakan memiliki status nilai yang baik.

Selain itu, ROE Dapat digunakan oleh perusahaan dalam hal keputusan ekspansi. Umumnya, jika rasio RoE perusahaan dianggap memuaskan atau bahkan melebihi target, maka potensi perusahaan untuk melakukan ekspansi akan jauh lebih besar.

 

Akhir Kata

Demikian diatas adalah artikel mengenai cara menghitung return on equity, rumus return on equity, serta return on equity yang baik. Semoga apa yang saya tuliskan ini dapat bermanfaat untuk kalian. Saya juga mohon maaf apabila ada yang kurang kalian pahami. Thank you and see you on next article. Sayonaraaa